OAKLANDPOLICEBEAT — Di Gudang Kiamat yang terletak di pulau Svalbard di Norwegia, lebih dari 14.000 sampel baru benih tanaman pangan telah dimasukkan ke dalam brankas. Benih-benih ini adalah bagian dari upaya untuk mencegah kepunahan ribuan spesies tanaman penting di Bumi dan menjamin pasokan pangan di masa depan.
Di sebuah tambang batu bara tua yang sudah tidak beroperasi, Gudang Kiamat dibangun. Diperkirakan gudang ini dapat menampung lebih dari 400 ribu sampel benih tanaman di seluruh dunia. Sampel-sampel itu disimpan di tempat yang tidak memiliki banyak oksigen dan bersuhu minus 18 derajat Celcius.
21 bank gen di seluruh dunia menyumbangkan sekitar 14.000 benih baru ke Gudang Kiamat. Di antara sampel baru tersebut, ada beberapa varietas benih tanaman penting yang dikumpulkan di Sudan, yang hampir hancur oleh perang saudara. Bank gen Sudan, yang berlokasi di Wad Medani, memiliki 17.000 benih. Militan menyerbu bank gen dan menjarah banyak benih selama konflik.
Benih yang disimpan di Svalbard pekan ini mencakup berbagai jenis jewawut dan sorgum, tanaman yang telah dibudidayakan di Sudan selama ribuan tahun dan merupakan sumber makanan penting.
“Di Sudan, tempat konflik telah menyebabkan lebih dari 8 juta orang mengungsi dan mengganggu pertanian, benih-benih ini mewakili harapan,” kata Ali Babikar, direktur Pusat Konservasi dan Penelitian Sumber Daya Genetik Tanaman Pertanian Sudan (APGRC), sebagaimana dikutip IFL Science.
“Dengan menjaga keberagaman di Svalbard, kita menjaga pilihan untuk masa depan yang tangguh dan aman pangan, terlepas dari tantangan yang kita hadapi.”

Deposit tersebut juga mencakup sampel yang disebut “kacang beludru” (Mucuna pruriens) dari Mawali. Tanaman ini mendukung pertanian berkelanjutan dan pengobatan tradisional Mawali. Kacang beludru juga merupakan kacang-kacangan pengikat nitrogen yang dapat digunakan sebagai pupuk untuk menggandakan hasil panen jagung.
“Memastikan benih negara dilindungi tidak hanya mengurangi risiko krisis pangan di tingkat lokal, regional, sub-regional, dan global, tapi juga dapat bermanfaat bagi penyerbuk tanaman, kesehatan penduduk, dan perekonomian,” kata Nolipher Mponya, ilmuwan pertanian yang bekerja di pemerintah Malawi.
Filipina dan Malawi juga membantu Gudang Kiamat dengan benih. Dalam beberapa tahun terakhir, topan Kategori 4 dan kebakaran yang mengerikan berdampak besar pada bank gen Filipina. Selain itu, dalam Indeks Risiko Dunia, yang menilai kerentanan dan paparan suatu negara terhadap peristiwa alam ekstrem, Filipina menduduki peringkat pertama. Namun, keragaman genetiknya sangat tinggi, menjadikannya salah satu dari hanya 18 negara di dunia yang dianggap “mega-biodiverse”.
Hilangnya keragaman genetik secara cepat di lapangan dan hilangnya keragaman dalam pola makan kita membuat konservasi dan aksesibilitas menjadi lebih penting dari sebelumnya.”
Masuknya benih ke Gudang Kiamat adalah hasil upaya kolaborasi internasional yang dikenal dengan proyek Biodiversity for Opportunities, Livelihoods and Development (BOLD) yang didanai oleh pemerintah Norwegia dan dikelola oleh Crop Trust, sebuah LSM yang berpusat di Bonn, Jerman.
Menurut Direktur Eksekutif Crop Trust Stefan Schmitz, “Benih-benih yang ditanaman pekan ini tidak hanya mewakili keanekaragaman hayati, tetapi juga pengetahuan, budaya, dan ketahanan masyarakat yang mengelolanya. Kita harus menemukan cara untuk melindungi keanekaragaman tanaman ini untuk generasi mendatang.”
SUMBER KUMPARAN.COM : Gudang Kiamat Tambah 14.000 Benih Tanaman Baru untuk Persiapan Masa Depan