OAKLANDPOLICEBEAT — Jakarta – Sebuah babak baru dalam sejarah Barcelona kembali dimulai. Lamine Yamal, bintang muda yang tengah naik daun, resmi mewarisi nomor punggung 10 yang sebelumnya dikenakan oleh Lionel Messi—ikon terbesar dalam sejarah klub Catalan tersebut.
Pengumuman ini dilakukan pada Rabu (16/7/2025) dalam sebuah acara resmi di toko klub di kompleks Spotify Camp Nou. Yamal yang baru saja berusia 18 tahun tampil percaya diri saat menyampaikan komitmennya untuk memberi segalanya demi Blaugrana.
“Messi telah membuat jalannya sendiri, dan saya akan membuat jalan saya,” ujar sang winger. “Saya akan bekerja sekeras mungkin, memberikan segalanya, dan mencoba membuat fans Barca—baik yang di stadion maupun di rumah—bahagia.”
Lulusan La Masia yang Siap Menjawab Ekspektasi
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5200410/original/097242100_1745725278-AP25116845551478.jpg)
Yamal adalah salah satu talenta paling bersinar dari akademi La Masia dalam beberapa tahun terakhir. Ia memulai kariernya di akademi legendaris tersebut sejak usia tujuh tahun.
Debutnya di tim utama terjadi pada tahun 2023, saat usianya baru menginjak 15 tahun. Saat itu ia mengenakan nomor punggung 41, kemudian berganti ke nomor 27, lalu mengikuti jejak Messi dengan mengenakan nomor 19 musim lalu.
Selama dua musim bersama tim utama, Yamal sudah mencatat lebih dari 100 penampilan dan mencetak 25 gol. Musim lalu, ia menjadi salah satu pemain kunci yang membantu Barcelona meraih treble domestik.
Performa apik itu membuat klub memperpanjang kontraknya hingga 2031 dan memberinya status sebagai salah satu pemain dengan gaji tertinggi di skuad.
“Barca adalah hidup saya. Saya sudah berada di sini sejak kecil. Semua anak dari La Masia bermimpi bisa bermain di tim utama, dan saya sedang menjalani mimpi itu. Tapi saya tahu saya harus terus bekerja keras,” ungkap Yamal.
Nomor 10: Lebih dari Sekadar Angka
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3916838/original/065533400_1643286727-015803400_1628493242-000_9KQ4X7.jpg)
Nomor 10 bukan sekadar angka biasa di Barcelona. Itu adalah simbol warisan dan tanggung jawab besar. Sebelum Yamal, nomor keramat ini pernah dipakai oleh legenda-legenda seperti Ronaldinho, Diego Maradona, dan tentu saja Lionel Messi—yang mengukir sejarah luar biasa selama lebih dari satu dekade.
Setelah Messi hengkang ke PSG pada 2021, nomor 10 diwariskan kepada Ansu Fati. Namun, perjalanan Fati di Barcelona terhambat oleh rentetan cedera yang mengganggu perkembangannya. Kini, ia telah dipinjamkan ke AS Monaco.
Yamal menyadari betul tanggung jawab besar yang ia emban. “Messi, Maradona, Ronaldinho adalah tiga legenda sepak bola dunia, dan juga legenda klub ini. Saya berterima kasih atas apa yang mereka berikan kepada Barca. Saya akan berusaha meneruskan warisan itu,” katanya.
Target Pribadi: Liga Champions dan Piala Dunia
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5084937/original/095105400_1736370117-lamine-yamal-barcelo_b0e7f7c.jpg)
Dengan status barunya, Yamal tidak ingin sekadar mencatat nama dalam sejarah. Ia ingin menciptakan warisan sendiri.
Dalam wawancara, ia menyebut impiannya: mengangkat trofi Liga Champions bersama Barcelona dan meraih Piala Dunia bersama tim nasional Spanyol.
“Saya ingin menikmati musim ini lebih dari musim lalu dan mewujudkan mimpi saya,” ucapnya penuh harap.
Tersandung Kontroversi di Luar Lapangan
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4983749/original/029375100_1730153964-000_36L47NC.jpg)
Meski prestasinya di lapangan mendapat banyak pujian, Yamal sempat tersandung kontroversi dalam kehidupan pribadiny.
Pada perayaan ulang tahun ke-18 yang digelar secara tertutup, ia dikabarkan mengundang penghibur dengan dwarfisme, sebuah tindakan yang kemudian memicu kritik publik.
Kementerian Sosial Spanyol bahkan telah meminta kejaksaan untuk menyelidiki acara tersebut, setelah menerima laporan dari ADEE (Asosiasi Pengidap Akondroplasia dan Displasia Skeletal Lainnya), yang menilai pesta itu mengandung unsur diskriminasi.
Warisan Baru Telah Dimulai
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5183795/original/060767500_1744241955-20250410-Barcelona_vs_Dortmund-AFP_8.jpg)
Dengan mengenakan nomor 10, Lamine Yamal tak hanya mengambil alih jersey legendaris, tapi juga ekspektasi jutaan penggemar di seluruh dunia.
Namun, seperti yang ia katakan, ia tidak berniat meniru siapa pun. Ia ingin menjadi dirinya sendiri, dan menulis kisahnya sendiri di halaman sejarah Barcelona.
Kini semua mata tertuju pada Camp Nou, menantikan bagaimana Yamal melangkah, bukan sebagai Messi baru, tapi sebagai Lamine Yamal yang unik, berbakat, dan siap menciptakan era baru.